Minggu, 05 Juli 2015

KEISTIMEWAAN dan KEUTAMAAN SHOLAT

KEUTAMAAN DAN KEISTIMEWAAN SHOLAT
Oleh : Ridho Ardantia F

I.       PENDAHULUAN
Sesungguhnya agama islam ini adalah agama yang diridhai oleh Allah Swt dan merupakan agama yang sempurna, jika berkata islam maka ibadah yang paling identik di dalamnya adalah shalat. Shalat merupakan suatu  ibadah waiib fardhu a’in bagi semua ummat islam yang sudah dewasa baik bagi laki-laki maupun perempuan. 
Berbeda dengan ibadah lain dimana shalat merupakan komunikasi langsung antara seorang hamba dengan sang khalik yang telah menciptakannya dengan sebaik-baik makhlukyang dilengkapi dengan akal untuk dapat ingat kepadaNya.

II.                RUMUSAN MASALAH
a.     Apa pengertian sholat?
b.     Apa keistimewaan dan keutamaan sholat?
c.      Apa hukum dan keutamaan sholat berjamaah?

III.             PEMBAHASAN

A.   Pengertian Sholat
Shalat adalah ibadah yang agung, ibadah yang selalu dibuka dengan takbir dan ditutup dengan salam, sholat adalah ibadah yang terpenting setelah kedua kalimat syahadat. Dari Ibnu Umar radhiallahu anhuma dia berkata: Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
 “Islam dibangun diatas lima (landasan); persaksian tidak ada ilah selain Allah & sesungguhnya Muhammad utusan Allah, mendirikan shalat, menunaikan zakat, haji dan puasa Ramadhan”. (HR. Al-Bukhari no. 7 & Muslim no. 19)[1]
Shalat sebagai tiang agama adalah ibadah Kewajiban shalat lima kali sehari semalam ke atas semua umat Islam bermula sejak Rasulullah diangkat ke langit saat peristiwa isra’ dan mi’raj. Begitu istimewa sekali ibadah shalat sehingga Rasulullah SAW naik ke langit bagi menerima Rukun Islam yang kedua ini, dan merupakan ibadah yang akan pertama sekali dihisab pada hari kiamat nanti.
B.   Keistimewaan dan keutamaan sholat
a.    Shalat 5 waktu merupakan ibadah yang Allah Ta’ala syariatkan kepada Nabi-Nya shallallahu alaihi wasallam secara langsung tanpa perantara malaikat. Berbeda halnya dengan kewajiban lainnya yang diwajibkan melalui perantara malaikat.
b.    Shalat 5 waktu diwajibkan di langit sementara kewajiban lainnya diwajibkan di bumi. Karenanya sangat pantas kalau shalat 5 waktu dikatakan sebagai ibadah badan yg paling utama.
Keutamaan-keutamaan sholat
a.    Shalat 5 waktu akan menghapuskan semua dosa & kesalahan. Dari Abu Hurairah radhiallahu anhu bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
الصَّلَاةُ الْخَمْسُ وَالْجُمْعَةُ إِلَى الْجُمْعَةِ كَفَّارَةٌ لِمَا بَيْنَهُنَّ مَا لَمْ تُغْشَ الْكَبَائِرُ
       “Shalat lima waktu dan  shalat Jum’at ke Jum’at berikutnya adlh penghapus utk dosa antara keduanya selama tidak melakukan dosa besar.” (HR. Muslim no. 342)
Dari Utsman bin Affan radhiallahu anhu dia berkata: Aku mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
مَا مِنْ امْرِئٍ مُسْلِمٍ تَحْضُرُهُ صَلَاةٌ مَكْتُوبَةٌ فَيُحْسِنُ وُضُوءَهَا وَخُشُوعَهَا وَرُكُوعَهَا إِلَّا كَانَتْ كَفَّارَةً لِمَا قَبْلَهَا مِنْ الذُّنُوبِ مَا لَمْ يُؤْتِ كَبِيرَةً وَذَلِكَ الدَّهْرَ كُلَّهُ
“Tidaklah seorang muslim didatangi shalat fardlu, lalu dia membaguskan wudlunya dan khusyu’nya dan shalatnya, melainkan itu menjadi penebus dosa-dosanya terdahulu, selama dia tidak melakukan dosa besar. & itu (berlaku) pada sepanjang zaman.” (HR. Muslim no. 335)[2]
Pada kedua hadits di atas dikecualikan dosa-dosa besar, karena memang dosa besar tidak bisa terhapus dengan sekedar amalan saleh, akan tetapi harus dengan taubat dan  istighfar. Karenanya, yang dimaksud dengan dosa pada kedua hadits di atas adalah dosa-dosa kecil.
b.    Shalat subuh senantiasa dihadiri dan disaksikan oleh para malaikat. Allah Ta’ala berfirman:
أقم الصلاة لدلوك الشمس إلى غسق الليل وقرءان الفجر إنّ قرءان الفجركان مشهودا
“Dirikanlah shalat dari sesudah matahari tergelincir sampai gelap malam dan (dirikanlah pula shalat) subuh. Sesungguhnya shalat subuh itu disaksikan (oleh malaikat).” (QS. Al-Isra`: 78)[3]
c.     Menjaga shalat subuh dan ashar merupakan sebab terbesar masuk surga & selamat dari neraka. Dari Imarah bin Ru’aibah radhiallahu anhu dia berkata: Aku mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
لَنْ يَلِجَ النَّارَ أَحَدٌ صَلَّى قَبْلَ طُلُوعِ الشَّمْسِ وَقَبْلَ غُرُوبِهَا
“Tidak akan masuk neraka seseorang yg shalat sebelum terbit matahari & sebelum terbenamnya.” (HR. Muslim no. 1003)
d.    Meninggalkan shalat 5 waktu -atau salah satunya- dengan sengaja karena malas secara terus-menerus adlh kekafiran. Allah Ta’ala berfirman:
وخلف من بعدهم خلف أضاعوا الصلاة واتبعوا الشهوات فسوف يلقون غيا إلا من تاب وآمن وعمل صالحا
“Maka datanglah sesudah mereka, pengganti (yang jelek) yang menyia-nyiakan shalat dan memperturutkan hawa nafsunya, maka mereka kelak akan menemui kesesatan, kecuali orang yg bertaubat, beriman dan  beramal saleh.” (QS. Maryam: 59-60)[4]
C.   Hokum dan keutamaan sholat berjam
Sebelum kita membahas Keutamaan Shalat Berjamaah,  kita harus tahu dulu apa itu shalat berjamaah. Secara bahasa kata jamaah berarti kumpulan atau bersama-sama. Menurut istilah shalat berjamaah adalah shalat yang dilakukan secara bersama-sama oleh dua orang atau lebih, yang salah satunya menjadi imam sedangkan yang lainnya menjadi makmum.
Dengan demikian shalat berjamaah sekurang-kurangnya dilakukan oleh dua orang. Berkaitan dengan shalat berjamaah Allah berfirman sebagai berikut:
Artinya: “Dan laksanakanlah shalat, tunaikanlah zakat, dan ruku’lah beserta orang-orang yang ruku’”(Q.S Al-Baqarah : 43)
Artinya :”Dan berpegang teguhlah kamu semuanya kepada tal (agama Allah )dan janganlah kamu bercerai-berai……(Q.S. Ali- Imran: 103)
            Pada Q.S Al-Baqarah: 43 Allah menyurh kita untuk melaksanakan shalat bersam-sama selanjutnya pada Q.S Al-Imran : 103 Kita diberi petunjuk untuk mewujudkan sesuatu hal dengan bersam-sama dengan antara lain mengikuti shalat berjamaah.

Hukum sholat berjamaah
Orang yang meninggalkan shalat maka pada hari kiamat akan disandingkan bersama dengan orang-orang laknat, berdasarkan hadits berikut ini: "Barangsiapa yang menjaga shalat maka ia menjadi cahaya, bukti dan keselamatan baginya pada hari kiamat dan barangsiapa yang tidak menjaganya maka ia tidak mendapatkan cahaya, bukti dan keselamatan dan pada hari kiamat ia akan bersama QarunFir'aunHaman dan Ubay bin Khalaf.
Hukum shalat berjamaah adalah sunnat muakkad ( sunnah yang dikuatkan)
Artinya shalat berjamaah sangat dianjurkan oleh Rasulullah Saw terutama bagi kaum lelaki dan dilakukan dimasjid dan wanita juga tidak dilarang untuk shalat berjamaah walaupun bagi mereka lebih baik shalat berjamaah dirumah. Sebagaimana sabda Rasululllah:
Artinya:”Janganlah kamu larang perempuan-perempuan ke mesjid walaupun rumah mereka lebih baik bagi mereka untuk berjamaah (H.R. Abu Dawud).


 Keutamaan sholat berjamaah
 Adapun keutamaan shalat berjama'ah dapat diuraikan sebagai berikut:
1.      Berjama'ah lebih utama dari pada shalat sendirian. Rasulullah SAW bersabda: "Shalat berjama'ah itu lebih utama dari pada shalat sendirian sebanyak dua puluh tujuh derajat." (HR. Bukhari dan Muslim dari Ibnu Umar RA)

2.     Dari setiap langkahnya diangkat kedudukannya satu derajat dan dihapuskan baginya satu dosa serta senantiasa dido'akan oleh para malaikat.
Rasulullah SAW bersabda: "Shalat seseorang dengan berjama'ah itu melebihi shalatnya di rumah atau di pasar sebanyak dua puluh lima kali lipat. Yang demikian itu karena bila seseorang berwudhu' dan menyempurnakan wudhu'nya kemudian pergi ke masjid dengan tujuan semata-mata untuk shalat, maka setiap kali ia melangkahkan kaki diangkatlah kedudukannya satu derajat dan dihapuslah satu dosa. Dan apabila dia mengerjakan shalat, maka para Malaikat selalu memohonkan untuknya rahmat selama ia masih berada ditempat shalat selagi belum berhadats, mereka memohon: "Ya Allah limpahkanlah keselamatan atasnya, ya Allah limpahkanlah rahmat untuknya.' Dan dia telah dianggap sedang mengerjakan shalat semenjak menantikan tiba waktu shalat." (HR. Bukhari dan Muslim dari Abu Huraira RA, dari terjemahan lafadz Bukhari).

3.     Terbebas dari pengaruh/penguasaan setan. Rasulullah SAW bersabda: "Tiada tiga orangpun di dalam sebuah desa atau lembah yang tidak diadakan di sana shalat berjama'ah, melainkan nyatalah bahwa mereka telah dipengaruhi oleh setan. Karena itu hendaklah kamu sekalian membiasakan shalat berjama'ah sebab serigala itu hanya menerkam kambing yang terpencil dari kawanannya." (HR. Abu Daud).[5]

4.     Memancarkan cahaya yang sempurna di hari kiamat. Rasulullah SAW bersabda: "Berikanlah khabar gembira orang-orang yang rajin berjalan ke masjid dengan cahaya yang sempurna di hari kiamat." (HR. Abu Daud, Turmudzi dan Hakim).

5.     Mendapatkan balasan yang berlipat ganda. Rasulullah SAW bersabda: "Barangsiapa yang shalat Isya dengan berjama'ah maka seakan-akan ia mengerjakan shalat setengah malam, dan barangsiapa yang mengerjakan shalat shubuh berjama'ah maka seolah-olah ia mengerjakan shalat semalam penuh. (HR. Muslim dan Turmudzi dari Utsman RA).

6.     Sarana penyatuan hati dan fisik, saling mengenal dan saling mendukung satu sama lain. Rasulullah SAW terbiasa menghadap ke ma'mum begitu selesai shalat dan menanyakan mereka-mereka yang tidak hadir dalam shalat berjama'ah, para sahabat juga terbiasa untuk sekedar berbicara setelah selesai shalat sebelum pulang kerumah.

Dari Jabir bin Sumrah RA berkata: "Rasulullah SAW baru berdiri meninggalkan tempat shalatnya diwaktu shubuh ketika matahari telah terbit. Apabila matahari sudah terbit, barulah beliau berdiri untuk pulang. Sementara itu di dalam masjid orang-orang membincangkan peristiwa-peristiwa yang mereka kerjakan di masa jahiliyah. Kadang-kadang mereka tertawa bersama dan Nabi SAW pun ikut tersenyum." (HR. Muslim).

7.     Membiasakan kehidupan yang teratur dan disiplin. Pembiasaan ini dilatih dengan mematuhi tata tertib hubungan antara imam dan ma'mum, misalnya tidak boleh menyamai apalagi mendahului gerakan imam menjaga kesempurnaan shaf-shaf shalat. Rasulullah SAW bersabda: "Imam itu diadakan agar diikuti, maka jangan sekali-kali kamu menyalahinya! Jika ia takbir maka takbirlah kalian, jika ia ruku' maka ruku'lah kalian, jika ia mengucapkan 'sami'alLaahu liman hamidah' katakanlah 'Allahumma rabbana lakal Hamdu', Jika ia sujud maka sujud pulalah kalian. Bahkan apabila ia shalat sambil duduk, shalatlah kalian sambil duduk pula!" (HR. Bukhori dan Muslim,)[6]

    



[1] HR. Al-Bukhari no. 7 , Muslim no. 19
[2] HR. Muslim no.335
[3] QS. Al-isro’ : 78
[4] QS. Maryam : 59-60
[5] HR. Abu Daud.
[6] HR. Bukhori dan Muslim.